Hotel Dafam tidak mematuhi Himbauan pemerintah

Lubuk linggau, jejakopd.com -Aksi demo yang rencanakan oleh massa DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Lubuklinggau ternyata bukan isapan jempol belaka. Terbukti, massa dari mahasiswa ini mendatangi hotel Dafam yang terletak di Kelurahan Kupang Kecamatan Lubuklinggau Selatan Selasa (21/5)

Mahasiswa menilai pihak management hotel Dafam tidak mematuhi imbauan dan peringatan Wali Kota Lubuklinggau untuk tidak membuka tempat hiburan karaoke dan hiburan malam lainnya selama ibadah bulan puasa .

pihak hotel dianggap tidak mendukung slogan dan motto Linggau Metropolis yang Madani.

Bacaan Lainnya

“Saya meminta tempat karoke (Ibiza Lounge) di hotel Dafam selama bulan suci ramadan ini ditutup,” pinta Ketua DPC GMNI Kota Lubuklinggau Rikek, saat menyampaikan orasinya di depan hotel Dafam Linggau.

Tak hanya hotel Dafam, Rikek juga menyebut sejumlah hotel lainnya yang dalam pantauan mereka masih terus buka selama pelaksanaan bulan Ramadan.

“Motto Linggau Metropolis yang Madani ini telah dinodai dengan masih dibukanya tempat hiburan malam (karaoke) seperti di Hotel Dafam Ibiza Lounge, Smart Hotel, Hotel Cozy Styel dan Lokalisasi patok besi yang masih buka di bulan suci Ramadan,” .

massa mahasiswa yang juga mendapat pengawalan ketat pihak kepolisian ini, terakhir melakukan aksi pembakaran ban di sekitar lokasi unjuk rasa.
 Massa GMNI Lubuklinggau ini meminta pihak sejumlah hotel agar menghormati umat beragama Islam, yang menjalankan ibadah puasa.

“Kalau masih buka tempat hiburan malam seperti karaoke Ibiza Lounge di Hotel Dafam, saya akan melakukan aksi yang sama yakni demo dengan massa yang lebih besar lagi,” tegasnya seraya menggingatkan pihak hotel.

Baca juga :  Rapat Paripurna ke IX Terkait Tanggapan Praksi praksi terhadap Nota pertanggung jawaban Raperda th 2021

Rikek kembali menyampaikan imbauan Gubernur Sumsel maupun Walikota Lubuklinggau agar selama bulan suci Ramadan, tempat-tempat hiburan malam (Karaoke) dan hiburan malam lainnya untuk ditutup melalui media cetak maupun Online.

Sementara itu, Owner Reff dan General Maneger Ibiza Lounge, Heru ketika menerima para peserta demo mengaku belum mengetahui perihal larangan membuka tempat hiburan selama bulan suci Ramadan. Bahkan secara fisik surat edarannya pun dirinya menyebut belum menerima, sehingga akhirnya dia memilih tetap buka seperti biasa.

“Secara ofisial surat itu belum ada saya terima, berfikir karena belum ada surat imbauan apalagi fasilitasnya hotel ya saya buka setiap hari. Tutupnya juga seperti biasa sekitar jam 12.00 WIB, dan biasanya ada band sekarang sudah tidak ada band,” ujar Heru, seraya berjanji akan menutup tempat hiburan mulai malam ini.

“Saya akan tutup (karaoke) Ibiza lounge sampai tanggal 10, Untuk wanita LC juga mulai malam ini sudah tdak ada lagi. Hanya bagian bawah yakni tempat berbuka puasa, buka,” pungkasnya /tim

Pos terkait