Oku timur, jejakopd.com – Imam Tasrul (24) wartawan Sriwijaya TV saat menjalankan tugas sebagai seorang jurnalis mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dan dianiaya. Bahkan sempat dikejar untuk dirampas kunci motornya oleh oknum Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di Dinkes OKU Timur. Peristiwa ini terjadi pada Senin (28/05).
Merasa tidak terima dengan perbuatan oknum PNS Dinkes itu , jurmalis ini melpor ke SPK, tercatat TBL-B/67/V/2019/OKUT LP-B/67/v/2019/sumsel/OKUT, 28 Mei tentang kasus pengeroyokan.
Peristiwa itu dialami Imam Tasrul Wartawan Sriwijaya TV, dan wartawan palembang ekpres , keekerasan tersebut terjadi setelah keluar ruangan tiba-tiba ditunggu di parkiran oleh oknum tersebut dan dipukul.
Saksi mata mengungkapkan awal kejadian ketika Imam dengan Susi hendak ke ruangan salah satu pejabat di lingkungan Dinkes sesuai perintah Kadinkes. Saat Imam berjalan ke salah satu pintu yang bukan ruangan tiba-tiba salah satu staf Dinkes yang duduk di parkiran mengatakan, “Galak-galak betanyo dek disini ado Satpam, Imam menjawab siap kak,”ujar saksi yang tidak bersedia disebutkan namanya.
Kemudian mereka naik ke atas, ketika turun di bawah, sempat terjadi adu mulut, Imam Tasrul dipukul. Karena ingin membela diri, Imam mengelak. Disaat sedang terjadi pergulatan, ada beberapa petugas dinas kesehatan yang sempat melerai kejadian tersebut,
“Ternyata tidak hanya sampai di situ, setelah Imam Tasrul berlari ke arah Masjid Pemda. Ia tetap dikejar oleh tiga orang pegawai dinkes berjumlah tiga orang. Di sana Imam Tasrul dipukuli,”ungkapnya. “Ya saya dipukul dan dikeroyok bahkan dikejar oleh orang tiga hingga ke Masjid Pemkab OKU Timur,”
Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) OKU TIMUR Triangga insiden penganiayaan ini. Menurutnya intimidasi itu merupakan pelecehan terhadap profesi wartawan.
“Ini sudah pelanggaran berat terhadap undang-undang pers yang menghalang-halangi kerja wartawan. Kami mengecam keras pelecehan profesi, ini sekaligus merupakan ancaman terhadap kebebasan pers dan kehidupan berdemokrasi,”ujarnya.
Mewakili segenap wartawan menyerukan kepada pihak berwenang untuk usut tuntas kasus tersebut. “Kami akan melakukan pengawalan terhadap kasus ini