Hanya Kesalah pahaman,tidak ada Pelecehan

Oganilir,jejakopd.com – Terkait berita viral yang terbit disalah satu media online  beberapa hari yang lalu,keluarga oknum guru (Y)yang diwakili oleh Ahyar sadi yang lebih akrab dipanggil Anang junet dan Shobahulher(Hendra) selaku pihak yang merasa dirugikan oleh viralnya berita tersebut mendatangi kantor PWI kabupaten ogan ilir yang terletak dijalan lintas timur KM 34 komplek perkantoran pemda lama guna untuk mengklarifikasi kebenaran berita tersebut.
Kedatangan AJ dan HD  kekantor PWI ogan ilir selasa 30/3/2021 sekitar pukul 09.00 WIB disambut langsung oleh ketua PWI ,yasandi dan beberapa awak media yang sedang melaksanakan tugas.
AJ menjelaskan bahwa sumber yang diterima teman teman media hanyalah kesalah pahaman saja,dan murni tidak ada permasalahan sama sekali.
Masih kata Aj,awalnya hanya kesalahan pendengaran dari LM orang tua ysl,yang mengatan dirinya sudah mengikuti belajar di rumah Y sebanyak dua kali,namun tanggapan (pendengaran)LM dilecehkan oleh Y sebanyak dua kali,lalu karena panik LM langsung melapor  kebagian perlindungan perempuan dan anak(PPA) Polres ogan ilir.
Aj menambahkan,sebelum proses penyelidikan selesai dan hasil visum keluar,informasi ini sampai ketelingah awak media dan akhirnya terbitlah berita ini.
“Berita ini terbit sebelum hasil visum resmi keluar,jadi kami selaku keluarga yang merasa dirugikan menyampaikan Hak jawab (mengklarifikasi) bahwa hasil visum tidak terbukti ” terang Anang junet
Sementara itu Hendra menjelaskan ,karena kesalah pahaman ini kedua belah pihak bersepakat utuk damai secara kekeluargaan 
Kabar yang berkembang selama ini hanya kesalah pahaman belaka
“sebenarnya kabar yang diterima dari keluarga korban oleh awak media hanya kesalah pahaman saja dan murni tidak ada kejadian sama sekali”jelas hendra
Laporan yasandi
Editor yaska hosa kohaya
Baca juga :  KONI kabupaten ogan ilir Optimis Raih Medali Emas Terbanyak

Pos terkait

2 Komentar

  1. Kok agak janggal ya, alasannya juga agak gak make sense. Salah dengar kata antara "mengikuti belajar dua kali" dan "dilecehkan dua kali" itu jauh loh, yakin beneran salah dengar? Lalu kenapa menurut orang tua korban di pemberitaan sebelumnya anaknya terlihat murung/pendiam? Jadi murung setelah mengikuti belajar? Hmm something fishy..

Komentar ditutup.