PLN Mengalami Kerugian 1M Perbulan,Menejer PLN Hanya Mengusulkan ES ER DERET

Oganilir,jejakopd.com – Buruknya pelayanan PT PLN (Persero) UP 3 Ogan ilir yang membawahi indralaya,kayu Agung dan pranumulih menimbulkan banyak keluhan dari para pelanggan(konsumen)
Seperti halnya keluhan “Amin” masarakat desa palu kecamatan pemulutan kabupaten Ogan Ilir, selama kurun 3 atau 4 tahun jaringan listrik didesanya tidak menggunakan tiang standar,sehingga setiap cuaca buruk masyarakat selalu was was takut terjadi konsleting dan takut terjadi kebakaran.
“Hampir 4 tahun pak desa kami mendapatkan jaringan listrik,tapi sampai sekarang kabel JTR yang ada didesa kami tidak pakai tiang standar,padahal sudah beberapa kali kami laporkan kepada petugas  ULP
Begitu juga keluhan dari Roni masyarakat desa Tanjung batu kecamatan Tanjung batu kabupaten Ogan Ilir,dirinya merasa dirugikan karena hampir  dua sampai tiga kali seminggu listrik didesanya mati sedangkan usaha yang dimilikinya tergantung dengan suplay jaringan listrik.
Yang lebih miris lagi Perusahaan Daerah Air Minum( PDAM) Tirta Ogan yang beralamat di jalan tasik desa Tanjung seteko kabupaten Ogan Ilir, salah satu perusahaan  yang sangat dibutuhkan masyarakat kabupaten Ogan Ilir diputuskan jaringannya oleh PT.PLN
Menejer PT.PLN (Persero) Rinaldo saat dikompirmasi kamis 6/5/2021 diruang kerjanya terkait hal yang terjadi didesa Palu kecamatan pemulutan kabupaten Ogan ilir menjelaskan bahwa PT PLN (persero)mengalami kerugian akibat dari pemasangan jaringan listrik didesa tersebut.
Rinaldo menjelaskan “pemasangan jaringan listrik didesa tersebut diduga ilegal,karena desa tersebut belum termasuk dari program PT PLN,jadi jaringan kabel kabel yang ada didesa Palu tidak termasuk dengan aset PT PLN (persero)
Karena PLN tidak akan mengeluarkan kabel 35 kalau jaringan tidak ada tiang”
“Hal ini dikatakan( istila-red) di PLN itu sudah termasuk namanya es er deret (Pemasangan Jaringan listrik Rumah Berderer),yaitu PLN mengalami kerugian namanya susut,susut kita itu perbulan kurang lebih 6% yang artinya KWH yang seharusnya terukur tapi tidak terukur gara gara panjangnya kabel,gara gara penjualan listrik bisa mencapai 250.000 KWH,artinya 6% bisa mencapai 1juta KWH gara gara hal seperti ini, jadi PLN kehilangan pengukuran yang diproduksi seharusnya terjual,tetapi tidak terjual karena (susut) dengan TDLK,PLN kehilangan 1 miliar lebih setiap bulanya .
Sementara itu Yayasan Lembaga konsumen indonesia ( YLKI) Sumsel ketika dihubungi melalui Whatsaap menanggapi dari rekaman suara yang dikirimkan mengatakan bahwa Menejer Pln sudah mengetahui kerugian 1milyar perbulan kenapa jaringan yang diperkirakan ilegal dibiarkan,bahkan hanya mengusulkan  es er deret, menjadi perluasan masuk desa,sedangkan pemadaman listrik secara bergilir terus terjadi jadi saya menyimpulkan menejer PLN diduga ikut serta terlibat merugikan negara,saya berharap APH segera menindak lanjuti kasus ini “tutupnya”
Laporan  yasandi
Editor yaska hosa kohaya 
Baca juga :  Bupati OI Gelar Nonton Bareng Bersama Masyarakat

Pos terkait