Dibalik kebijakan dari RSUD kab ogan ilir,diduga ada intimidasi terhadap pekerja

Oganilir,jejakopd.com -Berkembangnya isu tentang Tenaga Kerja cleaning service (Office boy)Rumah Sakit Umum Derah(RSUD) Indralaya yang akan dikerjajan oleh pihak ketiga menimbulkan keluhan dari beberapa pekerja karena statusnya sebagai tenaga cleaning service terancam di putuskan .
Kini nasip para pekerja cleaning service terombang ambing akibat hadirnya pihak ketiga yang menjadi pemenang tender pekerjaan akan menjadi  tanggung jawab atas kebersihan seluruh gedung RSUD Indralaya Tersebut. 
Salah seorang dari 38 Cleaning Servis di RSUD berinisial “R” (38) mengungkapkan
Salah satu persyaratan yang dimintah oleh pihak ketiga tersebut adalah harus memiliki Ijaza minimal Tamatan Sekolah menengah Tingkat Akhir(SMA/Sederajat).
“Kami dengar salah satu persyaratan yang diminta adalah ijaza tamatan SMA, sedangkan kami kebanyakan merupakan lulusan SD dan SMP,” Terang R kepada media Ini, Rabu, (30/06/2021)
Namun menurut R dirinya dan rekan satu profesinya ini di diminta untuk memaksukkan ulang surat lamaran pekerjaan Ke RSUD agar bisa kembali bekerja lagi.
“Kita di suruh memasukkan ulang berkas lamaran, agar bisa kembali bekerja. Katanya Akan di ambil sebagaian saja,” Tambahnya
“R” pun tidak mengerti dengan kebijakan yang di ambil oleh pihak RSID tersebut.
“Kami tidak mengerti tentang kebijakan tersebut, yang katanya ada pihak ketiga yang akan mengambil alih dan menetapkan persyaratan yang salah satunya sebagai tamatan SMA,” tambahnya
Dikatakan “R” selama bekerja, dirinya merasa sudah sepenuh hati melaksanakan tugasnya sebagai tenaga kebersihan di RSUD tersebut.
“Kami sudah bekerja sesuai kewajipan kami nyapu, ngepel, membersihkan WC dan lainya. Bahkan kami sering di perintah membersihkan kasur pasien yang yang mana itu adalah tugas perawat,” ungkap “R”
Dirinyapun mengungkapkan honor yang di dapatkan tidaklah sebanding dengan apa yang dikerjakanya.
“Saya sudah bekerja selama 6 tahun disini, dulu kami di gaji sebesar Rp500 Ribu dalam satu bulan, satu tahun terakhir naik menjadi Rp 650 Ribu. Dan belakangan gaji kami Nunggak selama 5 bulan, dan baru di cairkan kemaren,” paparanya.
“R”pun pengaku sering di intimidasi oleh atasanya agar dak mengungkapkan kejadian ini kepada siapapun.
“Kami di larang dan di ancam agar tidak mengatakanya pada siapapun,” ucapnya
Menurut pihak RSUD saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penanganan Untuk Office Boy tersebut sudah dilimpahkan kepada pihak ketiga.
“Untuk penanganan terhadap Cleaning Servis  ini kita sudah serahkan kepada pihak ketiga dan ini resmi karna yang menentukanya juga dari Uni Layanan Pengadaan(ULP) Barang Dan Jasa Pemkap Ogan Ilir,” papar Kabag Humas RSUD Indralaya drg. Ratih Kurniawati M.kes saat di temui di ruang kerjanya Rabu.(30/06)
Dikatakan Ratih kebijakan tersebut diambil oleh pihak rumah sakit karna berdasarkan anggaran yang telah di tetapkan.
“Kebijakan itu berdasarkan nilai anggaran yang sudah kita tetapkan dan dalam persyaratanya terdapat meter persegi yang mengharuskan adanya pihak ketiga yang menanganinya,” terangnya
Namun pihak RSUD masih engan untuk mengatakan siapa pihak ketiga yang memenagkan tender sebagai penanggung jawap dan pengelola kebersihan di 15 gedung RSUD indralaya tersebut.
“Pihak ketiganya sudah ada, Besok(kamis 1/07/2021-red)dimulai kontraknya,tetapi kita belum tahu dari PT mana karna belum bertemu,” tambahnya
Dikatakan Ratih terkait kebijakan dan persyaratan penyeleksian calon pekerja Office boy sendiri sudah di serahkan pihak RSUD kepada pihak ketiga sebagai pemenang tender.
“Untuk pensyaratanya itu berdasarkan bihak ketiga dan memang kemaren kita lihat untuk persyaratanya memang minimal tamatan SMA sederajat. Dan itu adalah hak dan keputusan pihak ketiga,” terangan 
Ratihpun membantah adanya intimidasi terhadap 38 tenaga kebersihan RSUD indralaya tersebut.
“Tidak ada intimidasi kok, kita welcome aja siapa yang mau datang dan kami tidak memaksa mereka untuk berbicara kepada siapapun, bahkan saya tadi diskusi sama mereka, mereka masih mau bekerja untuk satu minggu kedepan dan kita akan lihat yang mana kerjanya baik, rajin agar bisa kita usulkan agar dapat bekerja kembali,” papar ratih.
Namun dikatakan Ratih pihaknya telah berupaya untuk melakukan seleksi agar tenaga kebersihan yang lama bisa diberdayakan kembali.
“Kami telah memberikan rekomendasi serta lakukan akomodir terhadap berkas lamaran mereka agar mereka tidak susah. Nantinya kita akan serahkan kepada pihak ketiga dan mereka yang melakukan seleksi kepada  terhadap 38 clieaning servis dan  semoga masih di butuhakan dan bisa di berdayakan. Kita punya 15 gedung dan satu gedungnya itu sebelumnya hanya punya dua tenaga kebersihan kami nilai ini masih kurang, seharusnya ada empat dalam satu gedung yang dibagi daalam dua siff,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang penunjang Medis dan Non Medis ,Nuri S S.K.M selaku   PPTK pekerjaan saat dikompirmasi mengenai dugaan ancaman yang sering dilontarkannya terhadap tenaga kerja cleaning service. dan tidak mau memberikan keterangan perusahaan mana yang jadi pemenamg lelang ,Nury seakan akan selalu menghindar dari pertanyaan wartawan,bahkan kasih penunjang non medis inisial “J”sempat melarang awak media mengambil gambar
Sampai berita ini diturunkan kabit penunjang medis dan Non Medis  Nury S.SKM ,belum bisa memberikan keterangan begitu juga dengan  Dr Hj Siska Susanti M.Kes selaku Dirut RSUD kab ogan  ilir saat dikompirmasi melalui what’saapnya tidak merespon sama sekali.
Laporan  yasandi
Esitor yaska hosa kohaya
Baca juga :  Empat Tersangka kasus dugaan Korupsi Tugu perbatasan ahirmya di Tahan

Pos terkait