Oganilir,jejakopd.com – Sudah lebih dari satu Minggu terakhir air sungai didesa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir terlihat keruh seperti air kubangan lumpur yang menyebabkan aktivitas masyarakat desa terganggu.
Memurut Pantauan awak media setelah mengadakan cek dan ricek dan hasil investigasi dilapangan hal ini disebabkan oleh pembuangan air limbah Pertanian PT. Topi Koki.
Hal ini juga dibenarkan oleh salah satu tokoh pemuda didesa Simpang Pelabuhan Dalam bernama Bpk Zul ,Minggu sore (27/02/2022)di kediamanya
zul mengatakan bahwa “Kondisi air sungai seperti ini sudah berjalan lebih dari satu Minggu menjadi buah bibir dan keluhan masyarakat desa yang mayoritas mengunakan air sungai ini untuk kebutuhan sehari hari seperti mandi,Cuci,kakus ( MCK )di sungai ini”jelasnya
Zul juga menambahkan bahwa aliran sungai yang seharusnya mengalir langsung kesungai desa di belokkan oleh oknum PT. Topi Kopi dengan cara di membendung air agar masuk ke areal persawahan mereka terlebih dahulu setelah itu pihak PT Topi Koki membuang air olahan sawah mereka ke sungai desa tanpa adaya koordinasi dengan masyarakat dan tanpa ijin dari pihak Pekerjaan Umum Kabupaten Ogan Ilir maupun dari Balai Besar Sungai Sumatra 8.
“Saluran pembuangan air bekas olahan pertanian PT Topi Koki membuat masyarakat desa Simpang pelabuhan Dalam jadi resah “
“Hal ini sangat merugikan masyarakat desa Simpang Pelabuhan Dalam karna air limbah pertanian mereka membuat kualitas air sungai sangat buruk dan membuat gatal gatal bagi masyarakat pengguna air sungai tersebut”
“Sebagai tokoh pemuda desa Simpang Pelabuhan dalam kami mengharapkan kepada bapak Bupati Ogan Ilir melalui pihak dinas terkait agar segera menindak lanjuti keluhan masyarakat desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan ini, ungkapnya sambil tersenyum
Sementara itu sampai berita ini diterbitkan kepala desa simpang pelabuhan dalam Nurdin saat di hubungi via whatsaap 0812.7333.44xx.belum bisa terhubung,begitu juga dari pihak PT Topi koki
Laporan yasandi
Editor yaska hosa kohaya