Dugaan Pemotongan Dana KIP Muncul di MTS Sakatiga

OganIlir,jejakopd.com – Realisasi dana beasiswa dalam Program Indonesia Pintar (PIP), dengan bentuk Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Sekolah MTs Sakatiga, Kec. Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), di keluhkan oleh wali murid, Jum’at (08/07/2022).
Pasalnya pada tahap pencairan dana KIP tersebut, diduga ada potongan dana yang dilakukan oleh pihak sekolah, dari bantuan sebesar Rp 750 ribu di potong Rp 400 ribu, dalih untuk biaya operasional sekolah.
“Lebih kurang 20 siswa kls IX di Sekolah MTs Sakatiga Indralaya yang mendapatkan dana bantuan dari PIP, melalui KIP,dan kemarin anak saya duduk di Kelas IX MTs Sakatiga dan diajak ke Bank Mandiri  Indralaya samping ITC oleh guru kelasnya untuk mencairkan dana KIP, namun setelah dana cair anak saya hanya mendapatkan uang sebesar Rp 350 ribu dan Rp 400 ribunya ambil oleh pihak sekolah. Jika permasalahan ini kita laporkan tentu akan menjadi masalah bagi pihak sekolah. Tapi biarlah karena saat ini anak saya sudah duduk di SMA N.2 Indralaya”, ucap salah seorang wali murid di MTs Sakatiga Indralaya yang tidak mau disebutkan namanya. Jum’at Jum’at (08/07/2022).
Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Sakatiga Fery Aguswijaya Spd Mpd saat dikonfirmasi diruang tamu,Selasa 12/7/2022 mengatakan bahwa isu  yang diterima tidak benar, karena pihaknya hanya menjalankan apa yang telah ditentukan oleh kementerian agama pusat baik penerima dan nominal yang akan diterima dalam bentuk SK dari dirjen KSKK. Pihaknya hanya memberikan surat keterangan dan daftar yg ditetapkan ke bank  yg ditunjuk yaitu mandiri. penerima mengaktifasi sendir rekeningnya sendiri dan mencairkannya sendiri.
“tidak ada pemotongan, yang ada pada lampiran SK penerima PIP untk kls IX menerima Rp 375 000 dan kls VII sebesar 750000. 
Tidak ada seperti yg bpk tulis”ujar kepala sekolah
Sementara itu ditempat yang sama  Ibu Linda guru kelas pendamping mengatakan ada 50 siswa penerima program beasiswa KIP diantaranya 41 siswa kls IX ,dan 7 siswa kelas VII ,sedangkan kelas VIII Tidak dijelaskannya,sehingga sangat menjadi tandatanya keterangan tersebut.dan yang lebih miris lagi keterangan sekolah mengatakan siswa kls IX Menerima 375 ribu rupiah,sedangkan keterangan wali siswa hanya 350 ribu.(red)
Laporan yasandi
Editor yaska hosa kohaya
Baca juga :  Safari rhomadhon sambil paparkan program

Pos terkait