Sumsel,jejakopd.co.id- Demo besar para pekerja pengeboran minyak liar (ilegal drilling) di depan kantor gubernur Sumatera selatan sangat disesalkan yang mengatasnamakan masyarakat Musibanyuasin, meminta Legalkan pengeboran minyak mentah.”
Dari hasil tim Investigasi DPW LSM GEMPITA Sumsel dilapangan terkait aksi demo beberapa hari lalu adanya dugaan pengerahan ribuan masa ditunggangi para cukong yang mempunyai kepentingan bisnis minyak mentah besar yang berakibat maut. Dalam menyikapi terkait demo tersebut tim GEMPITA pencari fakta menemukan kejanggalan.”Setelah mendapatkan dan menemukan beberapa nara sumber baik yang ikut aksi demo juga menemukan berupa pemandangan lokasi penambangan ilegal driling yang sangat menakutkan.
Aksi demo yang digelar pada hari Rabu 8/3/2023 beberapa hari lalu, terkesan diduga masanya banyak yang dibayar dimotori cukong yang jelas mempunyai kepentingan bisnis minyak mentah sehingga tercapailah aksi demo terdebut. Kurang berpikiran yang positip pengerahan masa aksi demo itupun tidak pada tempatnya.”Jelas salah aksi demo yang digelar didepan kantor gubernur sebab bukan kebijakan dan wewenang gubernur untuk menanggapi aksi demo tersebut.
Dalam aksi orasinya juru bicara aksi meminta gubernur untuk me-legalkan penambangan dan pengeboran minyak mentah di Musibanyuasin Sumatera selatan, yang melibatkan kalimat 3500 lebih pekerja tambang menjadi pengangguran.” Sungguh ironis dan tidak masuk akal sehat stedmen itu.”..itu sudah mengada ada..”Ujar Jon kuncit salah satu putra daerah asli muba yang menjabat ketua DPP LSM GEMPITA PUSAT Jakarta di bidang Dept Hub Antar Lembaga.
Lebih lanjut dikatakan, memang di tanah Muba sejak dari jaman jepang sumber minyak dan batu bara berlimpah ruah. Namun tidak segitu juga sejak dahulu masyarakat muba menjadi penambang minyak. Dahulu masyarakat muba ada yang bertani, berkebun karet dan ada juga nelayan. Kegiatan penambangan ilegal Driling baru terjadi 20 tahun belakangan ini..berawal ada seorang penduduk muba mau menggali sumur air untuk kepentingan sehari hari., pada saat menggalian sumur dikedalaman lebih kurang 10 meter, keluarlah cairan minyak sangat deras dalam sumur itu.-berkembanglah informasi tersebut sampai di kumping para cukong yang tergiur akan bisnis ilegal tersebut.., dan seterusnya.”singkat cerita Jon kuncit..
Disinyalir dari beberapa pemberitaan media sosial kasus ledakan disertai kebakaran hebat yang terjadi juga merenggut nyawa manusia tim Gempita investigasi pencari fakta mengatakan melihat pemandangan lokasi penambangan ilegal driling sangat mengerikan juga menakutkan. Tidak hanya itu pencemaran lingkungan terlihat sangat mengewatirkan.
Sebagai putra asli muba lumpatan Jon kuncit berisi tegas mendukung Kapolda Sumatera selatan Irjen Albertus Rachmad Wibowo untuk menutup kegiatan ilegal driling di Musibanyuasin Sum sel, juga usut tuntas siapa dalang dibalik aksi demo beberapa hari yang lalu. Karena telah menyebarkan informasi publik yang tidak benar.
”Lebih lanjut dikatakan, kalaupun para penambang ingin melegalkan usaha penambangan itukan sudah ada persedur dan pemerintah Kementrian aka migas sudah membuka Aplikasi Online cara yang tepat dan benar dalam pengurusan penambangan minyak mentah. Tidak seperti yang saya lihat, hamparan minyak terbuka seperti kolam ikan, pipa pipa berserakan ditambah drum dan tangki penimbunan yang semuanya tingkat Septinya menakutkan” -Saya sangat berharap kepada seluruh lapisan masyarakat Musibanyuasin jangan mudah terpancing serta ajakan para oknum cukong yang tidak bertanggung jawab terkait Ilegal Driling.
”Dan saya meminta mari kita duduk bersama didalam mengatasi Sumber daya alam didaerah dusun kita dengan bergandeng satu sama lain mencari solusi yang tepat guna agar masyarakat Musibanyuasin tidak hilang mata pekerjaan demi kebutuhan hidup sehari hari.”tutup Jon